Sunday, August 3, 2008

memisah iix dan int

Untuk mempermudah pemberian contoh, nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.

[admin@MikroTik] > /interface pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
 #    NAME            TYPE   RX-RATE  TX-RATE  MTU 
 0  R ether-public     ether  0        0        1500
 1  R ether-local      ether  0        0        1500

Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1 difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada router, interface ether-local. Klien dapat menggunakan IP Address 192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask 255.255.255.0.

[admin@MikroTik] > /ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 
# ADDRESS         NETWORK     BROADCAST     INTERFACE
0 202.0.0.1/24    202.0.0.0   202.0.0.255   ether-public   
1 192.168.0.1/24  192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local

Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur "allow remote request".

Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti contoh berikut.

[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 0   chain=srcnat out-interface=ether-public 
     action=masquerade

Jika kamu menggunakan web-proxy transparan, kamu perlu menambahkan rule nat redirect,

seperti terlihat pada contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).

[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0  chain=srcnat out-interface=ether-public
   action=masquerade
1  chain=dstnat in-interface=ether-local protocol=tcp 
   dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 

Jangan lupa mengaktifkan fitur web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya, dan disesuaikan dengan port redirect pada contoh di atas.

CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router

maupun dari klien) ke luar network kamu secara bergantian.


Pengaturan IP Address List

Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat, ataupun queue.

Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc

File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap pagi sekitar pk 05.30, dan merupakan data yang telah di optimasi untuk menghilangkan duplikat entry dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 430 baris.

Contoh isi file nice.rsc :

# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id
# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
 
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...

Simpanlah file tersebut ke komputer Anda dengan nama nice.rsc, lalu lakukan FTP ke router Mikrotik, dan uploadlah file tersebut di router. Contoh di bawah ini adalah proses upload menggunakan MS-DOS prompt.

C:\>dir nice.*
 Volume in drive C has no label.
 Volume Serial Number is 5418-6EEF
 
 Directory of C:\
 
04/26/2007  06:42p              17,523 nice.rsc
               1 File(s)         17,523 bytes
               0 Dir(s)  47,038,779,392 bytes free
 
C:\>ftp 192.168.0.1
Connected to 192.168.0.1.
220 R&D FTP server (MikroTik 2.9.39) ready
User (192.168.0.1:(none)): admin
331 Password required for admin
Password: ********
230 User admin logged in
ftp> ascii
200 Type set to A
ftp> put nice.rsc
200 PORT command successful
150 Opening ASCII mode data connection for '/nice.rsc'
226 ASCII transfer complete
ftp: 17523 bytes sent in 0.00Seconds 17523000.00Kbytes/sec.
ftp> bye
221 Closing
 
C:\>

Setelah file diupload, import-lah file tersebut.

[admin@MikroTik] > import nice.rsc
Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully

Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall
address list nice

Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika kamu memiliki pengetahuan scripting. Misalnya kamu membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian kamu tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.

Jika kamu menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis. Detailnya bisa dilihat pada artikel ini.

Pengaturan Mangle

Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local 
  dst-address-list=nice 
  action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix 
  passthrough=yes
 
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix 
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix 
  passthrough=no
 
2 chain=prerouting action=mark-packet 
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

Untuk rule #0, pastikanlah bahwa kamu memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.

Jika kamu menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic, maka kamu membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local 
  dst-address-list=nice 
  action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix 
  passthrough=yes
 
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix 
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix 
  passthrough=no
 
2 chain=output connection-mark=conn-iix 
  action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix 
  passthrough=no
 
3 chain=prerouting action=mark-packet 
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
 
4 chain=output action=mark-packet 
  new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

Pengaturan Simple Queue

Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix (up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k.

[admin@MikroTik]> /queue simple pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 
0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32 
  dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none 
  packet-marks=packet-iix direction=both priority=8 
  queue=default-small/default-small limit-at=0/0 
  max-limit=64000/256000 total-queue=default-small 
 
1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32 
  dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none 
  packet-marks=packet-intl direction=both priority=8 
  queue=default-small/default-small limit-at=0/0 
  max-limit=32000/128000 total-queue=default-small 
 

Pengecekan Akhir

Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.

Kamu juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara merata.

Selamat mencoba...

No comments: